Belajar koding di era AI

Lima tahun lalu, resource belajar programming mengandalkan tutorial Youtube, Udemy course kalo ada uang, dan baca blog. Setelah AI cara kita hidup tidak akan pernah sama.

#programming · #ai · #python · #coding
Oleh Ekky Armandi · 3 min read
Belajar koding di era AI

Lima tahun yang lalu

Lima tahun sudah berlalu dan jika diingat-ingat rasanya tidak sia-sia waktu itu memutuskan untuk masuk ke industri IT dan menjadi programmer.

Saya justru baru menemukan minat di usia 25 tahun setelah saya lulus kuliah. Sebagai lulusan Teknik Industri, saya benar-benar belajar segala sesuatunya dari 0. Saya belajar otodidak pagi dan malam selama berbulan-bulan, tanpa bootcamp (karena tidak ada uang), belajar pun hanya dari Youtube, Udemy, dan blogs.

Setelah tiga bulan belajar otodidak, bermodalkan bisa scripting python dan pengetahuan memanipulasi data. Saya langsung mencoba menjadi freelancer dan mencari klien. Sembari melakukan riset tentang skill apa yang saat itu dibutuhkan oleh pasar.

Pelan-pelan saya mulai paham konsep database, data engineering, automation, lalu di tahun ketiga saya sudah bisa web development hingga akhirnya saya menjadi Full-stack Developer seperti sekarang.

Apa yang menjadi motivasi saya waktu itu adalah kalau saya bisa belajar lebih keras dan kerja lebih keras mungkin nilai diri akan naik. Maksudnya saya pasti akan jadi lebih terampil, dan bisa menjadi solusi untuk masalah bisnis orang lain.

Tapi uniknya saya tidak pakai roadmap dan tidak punya mentor. Apa yang saya lakukan? Saya mempraktekan yang namanya learning by doing. Dan saya selalu bilang “bisa” ke setiap klien yang saya temui bahkan disaat saya ragu sekalipun dan saat itu lah saya terpaksa memahami suatu konsep lebih cepat.

Hal tersebut menciptakan kondisi “tidak ada jalan lain.” Saya jadi terpaksa mempelajari hal yang dibutuhkan dan melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk reputasi saya dan si klien. Terkadang tidak semuanya berjalan lancar, saya juga melakukan kesalahan, pernah juga mengalami mental breakdown, kehilangan motivasi, hingga berpikir untuk melakukan hal yang lain. Tapi pengalaman itu lah yang membuat saya belajar.

Setelah AI

Setelah adanya AI, dunia programming juga berubah. Cara kita bekerja telah berubah. Hanya akan ada segelintir orang yang bisa ngoding tanpa bantuan AI, sedangkan sisanya akan sangat bergantung dengan AI. Bahkan saya sendiri mulai merasa ketergantungan dengan AI, bukan dalam arti saya jadi bisa mendelegasikan pekerjaan sehingga saya tidak perlu bekerja, tapi karena AI membuat saya jadi bisa menghemat lebih banyak waktu dan mengurangi mental work ketika ngoding.

Karena AI mampu menganalisa codebase besar secara lebih efisien ketimbang manusia, dan hal tersebut sangat menghemat waktu untuk memahami kode-kode yang ada, membuat saya jadi lebih berfokus pada arsitektur atau rancangan kode.

Tidak hanya urusan koding, dalam belajar bahkan mencari ide kreatif, penggunaan AI akan menjadi sesuatu yang tak terelakkan dimasa mendatang. Saat ini AI mungkin tidak semua orang bisa mengakses AI, tapi seiring berjalannya waktu teknologi pasti akan menjadi semakin canggih dan semakin murah. Dampaknya dimasa depan mungkin AI akan sama pentingnya dengan listrik dan internet seperti yang kita rasakan hari ini.

Sekali lagi cara kita hidup akan berubah. Programming tidak akan pernah sama, demikian hal lainnya.