Personalisasi Belajar dengan AI dan Obsidian
Pengguna Obsidian bisa menajalankan AI melalui plugin Text Generator langsung didalam text editor! Dalam artikel ini menulis tentang bagaiman saya menggunakan AI untuk belajar sesuatu dan menyimpannya sebagai catatan di Obsidian.
Bisa belajar apapun dibantu AI
Sebagai pengguna Obsidian, nemu community plugin Text Generator rasanya jadi sangat terbantu. Alih-alih harus subscribe layanan AI, kalo bisa bayar sesuai penggunaan kenapa harus bayar $20 sebulan, ya kan? Cukup pake API Key dari provider manapun.
Kalo saya prefer pake provider OpenRouter, topup $10 sekali bisa dipake 1 sampai 3 bulan.
Jadi ceritanya saya seorang programmer tapi ingin belajar marketing dan positioining.
Suatu waktu saya punya pertanyaan dalam benak saya.
“Penggunaan istilah “What I do” itu umumnya buat apa sih di marketing?”
Di Obsidian tinggal tekan cmd+j, catatan kita otomatis jadi konteks buat si AI. Kalo mau dilanjutin, tinggal tanya lagi dibagian bawah setelah jawaban AI..
Dalam ranah marketing (khususnya Personal Branding dan Service Marketing), istilah atau bagian “What I do” bukan sekadar deskripsi pekerjaan (job description). Secara umum, bagian ini digunakan untuk mengubah “Label Pekerjaan” menjadi “Proposisi Nilai” (Value Proposition). Berikut adalah fungsi utama dan pembedahannya:
1. Menjawab “So What?” (Memberikan Solusi, Bukan Cuma Gelar)
Klien atau audiens seringkali tidak peduli dengan gelar Anda, mereka peduli apakah masalah mereka bisa selesai.
- Bukan: “Saya seorang Copywriter.” (Ini hanya label).
- What I do: “Saya membantu brand fashion meningkatkan konversi penjualan lewat tulisan yang persuasif.” (Ini solusi).
2. Mendefinisikan Target Audiens (Niche)
Bagian “What I do” digunakan untuk menyaring siapa yang Anda layani. Ini penting dalam marketing agar Anda tidak terlihat “palugada” (apa lu mau gue ada).
- Contoh: “I help SaaS Startups scale their user base…” (Jelas bahwa dia tidak melayani restoran atau toko baju, tapi perusahaan teknologi).
3. Elemen Pembeda (Differentiation)
Ada ribuan “Graphic Designer” di luar sana. Kolom “What I do” adalah tempat Anda menjelaskan apa bedanya Anda dengan yang lain.
- Contoh: “Saya mendesain presentasi bisnis, bukan sekadar logo.”
4. Bahan Utama Elevator Pitch
Dalam networking atau bio media sosial (seperti LinkedIn atau Instagram), “What I do” adalah kalimat singkat yang harus bisa dimengerti orang awam dalam 5 detik untuk menarik minat mereka bekerja sama.
Rumus Sederhana “What I do”
Di dunia marketing, istilah ini sering dirumuskan dengan formula: I help [Target Market] to achieve [Result/Benefit] by doing [Your Skill/Method]. (Saya membantu [Siapa] untuk mencapai [Hasil] dengan cara [Keahlian Saya])
Contoh Perbandingan:
| Jabatan Biasa | Konsep “What I do” (Marketing) |
|---|---|
| Video Editor | ”Saya mengubah rekaman mentah menjadi konten TikTok viral untuk UMKM.” |
| Financial Advisor | ”Saya membantu milenial mengatur cashflow agar bisa membeli rumah pertama sebelum usia 30.” |
| Web Developer | ”Saya membangun website yang cepat dan ramah SEO untuk meningkatkan trafik organik.” |
| Kesimpulan: | |
| Jadi, “What I do” digunakan untuk menjual hasil akhir dan manfaat, bukan sekadar memberitahu orang apa alat yang Anda gunakan atau apa jabatan di kartu nama Anda. |
“Saya kan seorang programmer, saya juga bikin aplikasi (produk) dan juga bisa membantu klien fixing bugs atau bikin aplikasi (jasa). Lalu positioning apakah yang tepat untuk case saya?”
Kasus Anda sangat menarik dan sebetulnya berada di posisi yang sangat kuat (namun seringkali tricky). Anda memiliki profil “Hybrid”:
- Creator/Founder: Punya produk sendiri (bukti Anda paham produk dari hulu ke hilir).
- Service Provider: Bisa build (membangun) dan fix (memperbaiki). Tantangan utamanya adalah agar tidak terlihat seperti “Tukang Teknis Serabutan” (Jack of all trades). Jika Anda bilang “Saya jual aplikasi, saya terima bikin web, saya juga terima benerin bug,” di mata klien yang berani bayar mahal, Anda terlihat kurang fokus. Berikut adalah 3 Opsi Positioning yang paling tepat untuk mengubah keahlian teknis Anda menjadi nilai jual yang tinggi:
1. Positioning: “The Product-Minded Developer” (Developer Rasa Founder)
Ini adalah positioning paling kuat untuk Anda karena Anda memiliki produk sendiri.
- Masalah Klien: Banyak programmer jago coding, tapi tidak paham bisnis/produk. Mereka membuat kode canggih tapi aplikasinya tidak laku atau sulit dipakai user.
- Nilai Jual Anda: “Saya tidak hanya menulis kode, saya membangun produk. Saya tahu rasanya punya aplikasi sendiri, jadi saya akan membangun aplikasi Anda dengan standar kualitas yang saya pakai untuk produk saya sendiri.”
- Produk Anda berfungsi sebagai: Social Proof (Bukti Nyata) & Living Portfolio.
- Contoh “What I do”: “I help founders build MVPs (Minimum Viable Products) that actually work, leveraging my experience launching my own profitable apps.” (Saya membantu founder startup membangun MVP yang solid, memanfaatkan pengalaman saya dalam meluncurkan aplikasi saya sendiri.)
2. Positioning: “The Project Rescuer” (Spesialis Optimasi & Perbaikan)
Jika Anda menikmati mencari bug dan memperbaiki kode orang lain, ini adalah niche yang bayarannya sangat mahal (konsultan).
- Masalah Klien: Banyak bisnis punya aplikasi warisan (legacy code) yang lambat, sering crash, atau ditinggal kabur developernya.
- Nilai Jual Anda: Bukan sekadar “fixing bugs” (terdengar murahan), tapi “memulihkan stabilitas bisnis” atau “menyehatkan aplikasi”.
- Contoh “What I do”: “I help tech companies stabilize and optimize their legacy applications, turning buggy code into scalable software.” (Saya membantu perusahaan teknologi menstabilkan aplikasi lama mereka, mengubah kode yang penuh bug menjadi software yang siap dikembangkan lebih jauh.)
3. Positioning: “The End-to-End Technical Partner” (Mitra Teknis Lengkap)
Ini menggabungkan kemampuan building dan maintenance. Cocok jika target Anda adalah pebisnis non-teknis yang butuh satu orang kepercayaan untuk mengurus segalanya.
- Masalah Klien: Mereka bingung istilah teknis, malas cari vendor terpisah-pisah, dan butuh satu orang yang bisa dipercaya dari nol sampai 100.
- Nilai Jual Anda: Ketenangan pikiran (Peace of mind). Klien tidak perlu pusing soal kode, server, atau bug.
- Contoh “What I do”: “I serve as a technical partner for non-tech entrepreneurs, handling everything from initial build to maintenance, so they can focus on selling.” (Saya menjadi mitra teknis bagi pengusaha non-IT, menangani segala hal dari pembangunan awal hingga perawatan, agar mereka bisa fokus jualan.)
Rekomendasi Strategi untuk Anda
Saran saya, gunakan Strategi Nomor 1 (Product-Minded Developer) sebagai payung besarnya. Mengapa?
- Pembeda Utama: Ribuan orang bisa coding (termasuk AI sekarang). Tapi sedikit yang punya mental kepemilikan produk (sense of ownership). Aplikasi milik Anda adalah bukti bahwa Anda punya mental itu.
- Mengemas “Fixing Bugs”: Jangan jual jasa “Fixing Bugs” secara eceran karena kesannya seperti tukang tambal ban. Kemas kemampuan debugging Anda sebagai jaminan kualitas (Quality Assurance) atau Long-term Maintenance dalam paket pembuatan aplikasi. Draft “What I do” untuk Bio/Portfolio Anda: “I build robust and scalable applications for businesses, backed by the expertise of running my own software products.” (Saya membangun aplikasi yang tangguh dan bisa dikembangkan untuk bisnis, didukung oleh keahlian saya dalam menjalankan produk software saya sendiri.) Sub-text (Penjelas):
- Specializing in clean code architecture and high-performance systems. (Menjelaskan kemampuan build & fix secara elegan). Apakah arahnya sudah sesuai dengan jenis klien yang ingin Anda incar? (Misal: Startup Founder, UMKM, atau Perusahaan Besar?)
Sebagai orang teknis, materi marketing mungkin bukan hal yang mudah untuk dicerna. Tapi kalo hasil jawabannya disimpan dalam bentuk note gini, saya jadi bisa baca ulang lagi sampai paham, bahkan bisa mengajukan pertanyaan lanjutan jika ada yang belum jelas.
Kesimpulannya, plugin Text Generator memungkinkan personalisasi belajar. Saya jadi bisa belajar mandiri tanpa harus merasa sungkan bertanya dan bisa diakses dari manapun.